THE KING’S MULTIPLY GRACE | Pdt. Timotius Arifin

Kita bisa mendapatkan gambaran tentang tema tahun ini dari The King’s Multiply Grace melalui kisah perjanjian antara Daud dan Yonatan di 2 Samuel 9. Jiwa mereka terajut dalam kasih satu sama lain. Daud teringat janji untuk memelihara keturunan Yonatan. Dalam 2 Samuel 9 Berkatalah Daud: “Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan.” Ziba hamba Saul, ditanya masih adakah keturunan Saul? Ziba menjawab dengan sebenarnya bahwa masih ada keturunan Saul yaitu Mefiboset. Ketika Saul menjadi raja, Yonatan adalah putra mahkota saat itu. Mefiboset adalah anak Yonatan, cucu raja Saul. Mefiboset, keturunan Yonatan, dan juga calon raja saat itu. Kondisi Mefiboset sekarang tinggal di rumah Makhir di Lodebar (Makhir artinya terjual dan Lodebar yang artinya tidak ada padang rumput).

 

Maka aku akan menunjukkan “kasihku” kata yang dipakai adalah kata חסד (checed) dibaca: kheh’ sed. Arti kata kheh’ sed adalah kindness, loving kindness. Kasih karena perjanjian. Allah kita adalah Allah yang berjanji dan pasti menepati janji-Nya. Allah yang turun ke dunia yaitu Yesus, Allah yang penuh kasih dan menyerahkan nyawa. Raja yang menyerahkan diri-Nya untuk keselamatan bagi kita.

 

Kisah Mefiboset di dalam 2 Samuel 4:4 dimana waktu itu terjadi peristiwa raja Saul dan Yonatan, putra mahkota mati di medan pertempuran. Lalu Ziba membawa Mefiboset untuk menyelamatkan dan melarikan diri. Namun karena panik, Mefiboset yang masih berumur 5 tahun terjatuh dan menyebabkan kedua kakinya lumpuh. Selama adanya virus Covid-19 ini, kita mengalami ketidakberdayaan, lumpuh dalam beberapa hal. Mefiboset mendengar bahwa dirinya dicari oleh Raja Daud lalu ia menjadi takut. Apa rencana Daud? Dalam 2 Samuel 9:7-8 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.”

2 Samuel 9 ini adalah gambaran Tuhan Yesus, The Power of Loving Kindness. Mefiboset artinya menghancurkan/membinasakan berhala. Kata raja Daud, maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan. Yonatan juga menggambarkan Putra Mahkota Sorga, Tuhan Yesus. Kita (gambaran seperti Mefiboset) dipelihara dan dikasihi oleh Bapa karena perjanjian kita dengan Yesus, Putra Mahkota Sorga. Oleh sebab itu kita dilayakkan menerima kasih karunia Bapa Sorgawi. Mefiboset menganggap dirinya anjing mati, tidak berharga. Tetapi raja Daud berkata, “Janganlah takut…”  Aku pasti akan memberikan kheh’ sed. Kasih karunia yang akan ditunjukkan ini bukan semata-mata dari raja Daud tetapi dari Yahwe. Maka aku (raja Daud) akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan. Mefiboset diangkat sebagai keluarga, menjadi putra raja Daud. Mefiboset merendahkan dirinya. Terkadang Tuhan mengijinkan hidup kita seperti di padang belantara seperti Mefiboset untuk merendahkan hati kita. Setelah itu kita diberikan kekuatan untuk menerima kekayaan (Ulangan 8). Mefiboset punya seorang anak namanya Mikha artinya who is like unto God (1 Tawarikh 8:34-35).

 

Daud menjadi raja dimulai 2 Samuel 6. Melalui Pesan dari Ibu Gembala 3 tahun yang lalu:  God is First. Daud sadar bahwa tanpa hadirat Tuhan, dia bukan apa dan bukan siapa-siapa. Itu sebabnya Raja Daud membawa kembali Tabut Perjanjian dan menaruhnya di dalam tenda. Lalu Raja Daud berkata, aku tinggal di dalam istana tetapi Tabut Perjanjian ada di kemah. Aku ingin membangun rumah buat Tuhan. Maka Tuhan mengutus Nabi Natan lalu Tuhan membuat perjanjian bahwa niat Raja Daud itu baik. Tuhan berjanji akan meneguhkan kerajaan Daud sampai selama-lamanya. Bukan Daud yang akan mendirikan rumah bagi Tuhan sebab tangan Daud berlumuran darah. Salah satu dari keturunan Daud, yang akan menegakkan kerajaan Allah di bumi yaitu Yesus Kristus. Janji Allah digenapi melalui Yesus Kristus. Dalam masa doa puasa Daniel 21 hari ini adalah masa untuk merendahkan hati kita. Kita perlu doa puasa, put God’s First. Hungering after God. Hati kita terbuka untuk dipenuhi lebih lagi oleh Tuhan. Kita bukan hanya diampuni supaya tidak masuk neraka tapi kita diberi grace (kasih karunia) untuk berdiri di hadapan Tuhan, dan dibenarkan di hadapan Tuhan agar beroleh hidup penuh kemenangan.

 

Mefiboset bukan sekedar diampuni oleh raja Daud. Kata ‘Grace” kasih karunia diampuni dari hukuman mati, grasi.  Mefiboset diluputkan dari hukuman mati karena perjanjian darah antara Daud dan Yonatan. Segala harta milik raja Saul dikembalikan kepada Mefiboset.  Bagaimana menerima kasih karunia? Hidup selalu bersyukur kepada Tuhan. Maka kita akan hidup dalam kasih karunia dan multiply grace. Mefiboset mengalami dari Lodebar dibawa ke Yerusalem. Dari tidak berpenghasilan menjadi hidup berkelimpahan. Dari tidak ada penghasilan dibawa masuk ke meja perjamuan raja. Raja Daud bukanlah gambaran yang sempurna tentang Allah kita. Raja Daud penuh kebaikan dan kemurahan. Kita hidup di masa Perjanjian Baru, Yesus, Raja di atas segala raja. Dia akan memberikan Multiply Grace dalam hidup kita. Pastikan hidup kita memiliki perjanjian dengan Tuhan Yesus dan Allah melalui Tuhan Yesus, Putra Mahkota Kerajaan Sorga, maka hidup kita akan mengalami Multiply of Grace. Halleluyah..!! Amin (RJT).