The Mustard Seed | Pdt. Eluzai Frengky Utana

Kemudian, Yesus berkata, “Dengan apakah kita dapat membandingkan Kerajaan Allah? Atau, dengan perumpamaan apakah kita dapat membandingkannya? Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi yang ditabur di tanah, walaupun biji itu adalah biji yang paling kecil di antara semua biji di bumi, tetapi ketika ditabur, biji itu akan tumbuh dan menjadi lebih besar daripada semua tanaman kebun, dan mengeluarkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat membuat sarang di bawah naungannya.” (Markus 4:30-32)

PERUMPAMAAN TENTANG BIJI SESAWI

Kondisi jika Kerajaan Allah memerintah digambarkan oleh Tuhan Yesus dengan perumpamaan pertumbuhan biji sesawi. Biji sesawi dalam konteks saat itu adalah benih yang terkecil yang ada di Israel. Namun biji dengan diameter 1 mm ini dapat tumbuh menjadi tanaman  setinggi 3 meter, artinya bertumbuh menjadi 3000 kali dari ukuran semula. Tuhan ingin melihat  progress hidup kita seperti halnya biji sesawi dan menjadi berkat. Apapun situasi dunia dan apapun sistem dunia yang harus kita hadapi, kita harus menjadi berkat di bumi ini. Kepada murid-murid-Nya Yesus menjelaskan dengan pengertian yang jelas, tapi kepada orang yang sekedar menjadi penggemar, sekedar pengikut dan bukan murid, mereka hanya akan sampai kepada perumpamaan-perumpamaan tanpa mengerti dengan jelas. (Markus 4:33-34) Apakah perbedaan murid dengan pengikut? Pengikut hanya mengejar mujizat dan berkat-berkat, sebaliknya murid sudah hidup di dalam mujizat dan berkat-berkat Tuhan. Apapun tantangan, penderitaan, penindasan yang dialami oleh seorang murid, baik oleh kedagingan atau pekerjaan iblis, maka mereka akan tetap bertemu Tuhan. Murid Yesus sadar bahwa Tuhan tetap lebih besar dari masalah apapun yang sedang mereka hadapi.

KELIHATAN KECIL TETAPI PENGARUHNYA DAHSYAT (Markus 4:30-31).

Sekalipun kita minoritas, tapi karena Kristus yang adalah sumber segalanya ada dalam kita dan kita di dalam Dia, maka pengaruh kita dahsyat. Pengaruh dahsyat bukan berbicara tentang kuantitas, tapi tentang nilai atau kualitas. Kuantitas dengan sendirinya akan dihasilkan oleh karena adanya kualitas. Untuk bisa menghasilkan pengaruh secara konsisten maka kita perlu melatih gaya hidup yang Tuhan ajarkan, yaitu:

DITABURKAN DI TANAH, BERSEDIA DIPROSES

Kemudian, Yesus berkata, “Dengan apakah kita dapat membandingkan Kerajaan Allah? Atau, dengan perumpamaan apakah kita dapat membandingkannya?  Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi yang ditabur di tanah, walaupun biji itu adalah biji yang paling kecil di antara semua biji di bumi  (Markus 4:31).

Latihlah gaya hidup yang bersedia diproses. Ditabur di tanah artinya mati atas kehendak sendiri dan bersedia diproses oleh Tuhan. Tuhan tidak mencari orang yang pintar secara edukasi, yang hebat dalam pandangan dunia, tapi yang bersedia untuk diproses. Karunia yang diberikan kepada kita mungkin tampaknya sedikit, namun jika bersedia diproses maka pengaruhnya akan dahsyat. Istilah ‘no pain no gain’, artinya jika tidak ada rasa sakit, maka tidak akan ada keuntungan, nilai, maupun pengaruh yang dapat dihasilkan. Orang-orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan ataupun kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata. Karena itu jangan lelah berproses.

BERTUMBUH MENJADI LEBIH BESAR DAN MEMILIKI TUJUAN

tetapi ketika ditabur, biji itu akan tumbuh dan menjadi lebih besar daripada semua tanaman kebun, dan mengeluarkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat membuat sarang di bawah naungannya.” (Markus 4:32).

Latihlah gaya hidup bertumbuh dengan memiliki tujuan. Orang yang bertumbuh tanpa tujuan tidak akan berbuah, apalagi berbuah lebat. Tujuan yang dimaksudkan adalah tujuan yang Tuhan mau, bukan yang kita mau. Kita bisa bertumbuh di dunia atau di bidang yang Tuhan tentukan, dalam bidang seni, bisnis, gereja, pendidikan, dll. Seringkali latar belakang masa lalu kita dipakai Tuhan untuk mempersiapkan kita mencapai tujuan Tuhan. Misalnya seorang yang punya pengalaman masa lalu dibuang oleh orang tuanya akan dipakai Tuhan secara luar biasa untuk memulihkan orang-orang yang terbuang atau yang mengalami situasi yang sama.

 

BURUNG-BURUNG DI UDARA DAPAT BERSARANG

       tetapi ketika ditabur, biji itu akan tumbuh dan menjadi lebih besar daripada semua tanaman kebun, dan mengeluarkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat membuat sarang di bawah naungannya.” (Markus 4:32).

Di Manapun Berada dapat Menjadi Berkat.

Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. (Ulangan 34:7)                   

Musa hidup dalam tiga generasi. Empat puluh tahun pertama bersama Firaun, empat puluh tahun kedua dalam pelariannya di padang gurun. Empat puluh tahun ketiga memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir berjalan menuju ke tanah perjanjian. Dalam setiap keadaan dan di setiap tempat, hidupnya menjadi berkat. Bahkan menjelang kematiannya ia tetap sehat dan kuat.

Berbuah dan Berbuah Tetap

Untuk bisa berbuah dan berbuah tetap, maka harus fokus kepada Yesus. Fokuslah untuk menghasilkan buah (focus to produce). Jika ada yang menyakiti, memfitnah atau membuli Anda, fokuslah kepada Yesus, percayalah Dia bisa mengubah kutuk menjadi berkat, bahkan Ia bisa membuat kita menghasilkan dan menyalurkan berkat bagi orang lain. Orang yang fokus kepada Yesus akan menjaga hatinya agar tidak berbangga diri, dan tidak memandang rendah orang lain, sehingga bisa berbuah dan berbuah tetap. Jangan melihat jumlah talenta, bakat yang diberikan kepada kita, lalu membandingkan dengan orang lain.  Juga dalam dunia bisnis atau pelayanan, jangan melihat ukuran bisnis atau pelayanan kita lalu membanding-bandingkan dengan orang lain. Yang penting adalah memastikan apapun karunia yang Tuhan berikan, kita akan bertumbuh menjadi besar. Pertobatan kita menghasilkan pertobatan orang lain, hidup kita menghasilkan kehidupan yang lain. Penjangkauan yang kita lakukan menghasilkan buah jiwa-jiwa, dan karakter kita menghasilkan  buah roh. Pastikan benih yang ada dalam hidup kita bertumbuh, berbuah dan berbuah tetap.  Amin. (VW)