THE POWER OF CLOSENESS | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: “Marilah dekat-dekat.” Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
(Kejadian 45:4)

Jika kita mempelajari kitab Kejadian pasal 45, bagaimana Yusuf menyatakan diri kepada saudara-saudaranya. Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: “Suruhlah keluar semua orang dari sini.” Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.

Sementara saudara-saudaranya ketakutan, Yusuf justru meminta saudara-saudaranya untuk mendekat. Ia menenangkan hati saudara-saudaranya dan berkata: ”janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah.” Sekalipun apa yang dilakukan saudara-saudara Yusuf dengan pengkhianatan dan menjualnya sebagai budak, tetapi Yusuf tidak menaruh dendam sedikitpun kepada mereka.

Tidak ada luka yang paling menyakitkan selain pengkhianatan, apalagi jika hal tersebut dilakukan oleh orang-orang terdekat kita, namun demikian Yusuf tetap mengasihi saudara-saudaranya dan justru menyuruh mereka untuk mendekat. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak berkubang dalam kegagalan dan masa lalu yang bodoh, tetapi mengajak kita untuk selalu melihat ke depan bahwa Tuhan memberikan rancangan yang terbaik dalam hidup kita.

Dalam pasal ini juga dituliskan bahwa Firaun telah menyerahkan semua kuasanya kepada Yusuf dan menempatkannya sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. Promosi datangnya hanya dari Tuhan. Yusuf seorang budak dan narapidana tetapi Tuhan promosikan sebagai penguasa atas seluruh Mesir. Sebagai anak Tuhan kita tidak perlu melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan untuk mendapatkan promosi. Yusuf selain mendapatkan promosi dari Tuhan, dalam kehidupannya ia selalu mengasah kemampuannya. Sejak dari mudanya ia sudah dapat dipercaya oleh Yakub untuk mengawasi saudara-saudaranya. Ia juga senantiasa menjaga sikap dan penampilannya sehingga dapat meningkatkan level dalam hidupnya.

Ada keraguan dan ketakutan dari saudara-saudaranya ketika Yusuf meminta mereka untuk mendekat karena mreka menyimpan kesalahan kepada Yusuf. Demikian juga dalam kehidupan kita, seringkali kita takut mendekat kepada Tuhan karena kita masih menyimpan dosa dan kesalahan. Berobatlah, sebab kita memiliki pengantara yang telah mendamaikan kita dengan murka Allah dan menyucikan serta menghapuskan segala kesalahan kita yaitu Tuhan Yesus Kristus. Datang pada Yesus, maka Ia akan melayakkan hidup kita. Kita tidak akan mungkin bisa mendekat kepada Tuhan jika hidup kita tidak ditarik oleh Roh Kudus.

Yusuf memerintahkan saudara-saudaranya untuk kembali kepada bapanya dan meminta mereka untuk datang dan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepada Yusuf. Di sanalah Yusuf akan memelihara saudara-saudaranya bersama seisi rumah mereka dan semua orang yang ikut serta dengan mereka. Demikian juga dalam hidup kita, ketika Roh Kudus membawa kita untuk mengenal Yesus dan mendekat kepada-Nya maka kita akan menikmati hak-hak istimewa sebagai warga Kerajaan Allah. Jangan pernah kuatir akan apa yang kita makan, minum dan pakai karena semuanya itu juga dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya itu akan ditambahkan dalam hidup kita.

Yusuf akan menempatkan saudara-saudaranya di Gosyen karena ia mau saudara-saudaranya dekat dengan dia. Kerinduan yang sama yang dimiliki Allah kita supaya kitapun dekat dengan Dia Rekonsiliasi yang dilakukan oleh Yusuf mendatangkan berkat bagi kehidupan mereka. Bahkan Firaun memberkati mereka dengan apa yang paling baik di tanah Mesir dan jangan merasa sayang meninggalkan barang-barang mereka, sebab apa yang paling baik di seluruh tanah Mesir ini adalah milik mereka juga.” Kekuatan kedekatan juga dialami oleh Benyamin karena dia adalah saudara sekandung dengan Yusuf. Jika saudara-saudara yang lain menerima sepotong pesalin tetapi kepada Benyamin diberikannya tiga ratus uang perak dan lima potong pesalin.

Sekembalinya mereka kepada Yakub maka mereka  menceritakan kepadanya: “Yusuf masih hidup, bahkan
dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.” Tetapi hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka. Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu. Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa kekuatan kedekatan dengan Tuhan akan merubah seluruh kehidupan kita dan dengan mengenal Tuhan Yesus maka kita akan mendapatkan segalanya. Tuhan memberkati hidup kita agar kemuliaan-Nya dinyatakan melalui kehidupan kita. Amin. (RCH).