THE PRINCE OF LIFE | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. (KISAH PARA RASUL 3:15)

You killed the Prince of Life! But God raised him from the dead, and we stand here as witnesses to that fact. (TPT) (ACTS 3:15)

Perayaan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang kita rayakan, menurut penanggalan Yahudi tiba pada tanggal 17 bulan Nisan. Bukan suatu kebetulan jika perayaan ini terjadi pada tanggal tersebut, sebab Tuhan bekerja tidak hanya secara kairos tetapi juga secara cronos. Ada beberapa peristiwa penting yang juga terjadi pada tanggal itu dan dari beberapa peristiwa tersebut kita bisa menarik makna dibaliknya yaitu:

Bahtera Nuh mendarat di gunung Ararat

Ararat artinya kutuk dibalikkan, sebagai gambaran bahwa ketika Yesus mati di kayu salib, Dia sudah menanggung kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada kita. Kutuk digantikan dengan berkat, kenajisan diganti kekudusan dan ada petukaran yang seharusnya kita tanggung, tetapi Kristus telah menanggungnya untuk kita.

Musa mengangkat tongkat dan bangsa Israel menyeberangi laut Teberau yang terbelah ketika pasukan Firaun mengejar mereka.

Musa adalah seorang pemimpin yang dipersiapkan dan dipakai Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, sebagai gambaran Kristus yang telah menyelamatkan dan membebaskan kita dari perbudakan dosa, sebab barang siapa yang percaya kepada Kristus tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bangsa Israel dipimpin oleh Yosua menyeberang sungai Yordan yang sedang banjir dan air sungai Yordan tersibak sampai ke kota Adam (Yosua 3)

Yosua adalah gambaran The Emerging Leader, seorang pemimpin yang Tuhan bangkitkan sesudah Musa. Di tengah-tengah kesulitan yang kita alami akan bangkit pemimpin-pemimpin baru yang akan bertahan di hadapan Tuhan dan Tuhan akan menunjukkan kasih setia dan pertolongan-Nya sebab tidak ada yang sukar buat Tuhan.

Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus

Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus yang terjadi pada tanggal ini merupakan suatu tonggak sejarah bangkitnya kekristenan. Tanpa adanya kebangkitan Yesus, tidak akan ada mujizat dan lahirnya gereja. Tanpa kebangkitan Kristus tidak akan ada orang yang mengalami kebenaran dan dosanya diampuni.

Lahirnya gereja dimulai dari kehidupan para rasul yang dengan berani memberitakan kesaksian tentang Kristus. Dari kesaksian mereka lahir jemaat mula-mula yang hidup dengan sehati dan penuh dengan mujizat. Mereka dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.

Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

Dari peristiwa ini, maka gemparlah seluruh kota karena seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?  Dengan berani Petrus justru menggunakan kesempatan ini untuk bersaksi dan memenuhi kota itu dengan nama Yesus.

Petrus berkata kepada orang banyak bahwa Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.

Murid-murid yang sebelumnya mengalami ketakutan, ketika Roh Kudus memenuhi hidup mereka, mereka menjadi berani dan penuh dengan kuasa. Alami kuasa kebangkitan maka hidup kita akan penuh dengan sukacita dan kuasa serta diberikan anugerah kelimpahan kasih karunia untuk menyatakan mujizat kesembuhan, kelepasan dan kebangkitan orang mati serta hal-hal supranatural lainnya sebab Ia adalah Pemimpin kepada hidup (The Prince of Life). Amin. (RCH).