THE RESURRECTION JOY | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

Menurut penanggalan Yahudi, perayaan Paskah dirayakan setiap tanggal 14 bulan Nisan yang bertepatan dengan Tuhan Yesus disalibkan. Tiga hari kemudian pada tanggal 17 bulan Nisan kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Bertepatan dengan tanggal 17 bulan Nisan ini ada beberapa peristiwa penting yang dicatat oleh Alkitab yaitu mendaratnya bahtera Nuh di gunung Ararat setelah mengalami air bah yang begitu dahsyat. Peristiwa kedua adalah ketika Musa memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan mereka menyeberang di tengah-tengah laut Teberau yang terbelah. Dan, peristwa ketiga yang juga terjadi pada tanggal 17 bulan Nisan adalah Yosua membawa masuk bangsa Israel ke tanah yang dijanjikan dengan melintasi sungai Yordan yang terbelah.

Semua peristiwa-peristiwa tersebut membuktikan bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sanggup membawa kita kepada kemenangan. Terutama pada peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus, sebagai  bukti bahwa Ia telah menang atas maut  dan menjadi juru selamat atas dunia ini. Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus seharusnya menjadi peristiwa kemenangan besar yang penuh dengan sukacita dan sorak-sorai, namun seringkali Iblis memperdaya dan mengintimidasi kita sehingga apa yang kita rayakan tidak sebanding dengan kemenangan yang sudah Tuhan Yesus berikan dalam hidup kita.

Pagi-pagi  benar pada hari pertama minggu itu para wanita yang mengasihi Yesus yaitu Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan untuk meminyaki Yesus, tetapi mereka mendapati bahwa batu sudah terguling dari kubur itu dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, (Lukas 24:1-6).

Jika kita membaca Markus 16 secara keseluruhan ada tiga akhiran peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dan memang benar naskah asli dari kitab ini sempat tidak ditemukan. Jika peristiwa ini berakhir sampai pada ayat kedelapan, maka kisah ini berakhir dengan ketakutan.

Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. (Markus 16:8)

Kemudian ada beberapa naskah yang juga berakhir hanya di ayat yang kesebelas, maka kisah ini berakhir dengan ketidakpercayaan.

Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.
(Markus 16:11)

Kita harus membaca secara keseluruhan kitab Markus 16 ini sehingga kita bisa mendapatkan kemenangan bersama Yesus. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Bagaimana Yesus mengajar dan menguatkan para murid-muridNya?

Seperti pada Dua orang murid  yang pergi ke Emaus, Mereka masih belum percaya bahwa Yesus telah sungguh-sungguh bangkit.  Mereka pergi dengan hati yang sedih, muka yang muram, dan langkah yang gontai, namun demikian Yesus dengan penuh kasih menjumpai mereka. Ketidakpercayaan mereka terlihat ketika mereka telah sekian lama Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi namun merekapun belum mengenali siapa Yesus. Bangsa Yahudi masih gagal paham dan tidak dapat memahami bahwa Mesias yang mereka nanti-nantikan harus menderita aniaya. Mereka sangat tidak memahami nubuatan Nabi Yesaya di kitab Yesaya pasal 53, bahkan mereka melarang pembacaan kitab ini.Yesus datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan menjadi tebusan bagi banyak orang yang percaya kepadaNya.

Yesus tidak pernah mempermalukan orang, bahkan kepada orang yang tidak berprestasi, yang meninggalkan pelayanan, meninggalkan tanggung jawab atau meninggalkan keluarga, Ia tetap hadir mendatangi dan memulihkan mereka. Sampai pada saat Ia mengangkat roti dan mengucap berkat atasnya, ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kehadiran Yesus tidak hanya membawa damai, tetapi juga membawa api yang membuat hati mereka berkobar-kobar. Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

Ada tiga golongan orang Kristen yang merespon peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus yaitu, golongan orang yang ketakutan sehingga tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun, yang kedua adalah golongan orang yang tidak percaya dan golongan yang ketiga adalah orang yang bersukacita dan bersorak-sorai karena Yesus telah bangkit sehingga mereka pergi memberitakan kabar itu ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Ingat, orang-orang penakut dan tidak percaya akan mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang. (Wahyu 21:8). Tuhan Yesus memberkati. (RCH).