THE SOVEREIGNTY OF GOD | Pdt. Dr. Timotius Arifin Tedjasukmana

Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia:
Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya. (Yesaya 37:30)

Latar belakang kisah dalam Yesaya 37:30-38 adalah ketika Raja Hizkia menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan karena di hari pertama pemerintahannya ia menyingkirkan mezbah-mezbah penyembahan berhala yang didirikan oleh ayahnya, ia mengangkat imam-imam bahkan orang-orang Lewi diberikan kedudukan untuk melayani di bait Allah serta ia membuka kembali rumah Tuhan. Raja Hizkia berlaku seperti Daud nenek moyangnya sehingga membuat Tuhan berkenan. Demikian juga dalam kehidupan kita, memasuki tahun yang baru kita juga harus membersihkan hati dan pikiran kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan sehingga masuk tahun yang baru dengan paradigma dan kehidupan yang baru.

Meskipun Hizkia sudah hidup benar di hadapan Tuhan, ternyata segala sesuatunya tidaklah bertambah mudah. Sanherib bersama seluruh pasukannya justru mengepung  Yerusalem. Sanherib mengutus seorang juru minuman yang disertai suatu tentara yang besar dan dan menyerang kepercayaan Hizkia dengan mengkata-katai Tuhan dan kepercayaan Hizkia. Seperti saat-saat ini, strategi yang seringkali di sebarkan musuh untuk melemahkan iman kita adalah intimidasi agar kita tidak lagi percaya kepada pemimpin rohani dan kepada Tuhan serta mengadu domba dengan menunjukkan kehidupan hamba-hamba Tuhan yang jatuh.

Jika kita tidak mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh maka kita akan mudah percaya bahwa apa yang kita alami adalah sudah menjadi nasib dan takdir kita. Tuhan tidak pernah merencanakan rancangan kecelakaan. Sekalipun banyak masalah dan persoalan yang kita hadapi, itu adalah kesempatan dan peluang yang akan membawa kita naik dan bukan turun, karena Tuhan akan menolong dan mengangkat kita.

Dari kisah ini kita belajar bagaimana menghadapi Corona Academy bersama Tuhan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yaitu:

THE COVENANT

Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku
dan oleh karena Daud, hamba-Ku.” (Yesaya 37:35)

Hizkia ada di bawah perjanjian dengan Tuhan karena ia adalah keturunan Abrahan dan keturunan Daud, sebab Tuhan telah berjanji bahwa jika bangsa Israel hidup benar dan tidak menyimpang maka Tuhan akan senantiasa menyertainya. Ada dua perjanjian yang terikat kepada Hizkia yaitu Abrahamic Covenant (Kejadian 22:16-18) dan Davidic Covenant (2 Samuel 7:15-16). Firman Tuhan dan janji-janjiNya tidak diberikan kepada semua orang, melainkan kepada kita yang terikat dengan perjanjian kepadaNya.

THE PARTNERSHIP

Saat menghadapi masa yang sukar dalam Corona Academy, kita harus mampu membangun kerjasama (partnership). Hizkia datang kepada Nabi Yesaya dan bersama-sama berseru kepada Tuhan. Dengan penuh kerendahan hati raja Hizkia memohon pertolongan Allah bersama dengan nabi Yesaya dan Allah merespons sikap positif yang ditunjukkan oleh raja Hizkia dengan menyatakan FirmanNya (Yesaya 37:21-29).

THE SIGN

Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia:…
 (Yesaya 37:30a)

Perkataan tanda (sign) Kata Ibrani untuk tanda, (  -oht), juga bisa berarti sinyal, suar, pertanda atau peringatan. Apa yang Tuhan coba tunjukkan pada kepada kita melalui keadaan sulit saat ini?

Gaya hidup menabur harus selalu ada pada para pemimpin dan warga Kerajaan, sekali pun berada di tengah situasi yang sulit. Jangan makan semua hasil panen, harus ada benih-benih yang ditanam karena di tahun 2020 ini kita hidup dari apa yang pernah kita tabur sebelumnya dan tahun 2021 apa yang kita tabur hari-hari ini akan bertumbuh dan kita akan menuainya. Di masa kekeringan, jangan pernah kita makan benih yang seharusnya kita tabur. Pada tahun yang ketiga “life will be normal again (bagian kalimat versi The Passion Translation /TPT) ada pengharapan bagi kita, kita akan menanami kebun anggur, yaitu gambaran penanaman gereja. Akan ada tuaian jiwa-jiwa yang begitu besar di depan kita. Masa depan ada bagi para penabur, karena gaya hidup mereka yang murah hati.

THE REMNANT

Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas. (Yesaya 37:31)

Jangan berkecil hati dengan keadaan sukar yang kita alami hari-hari ini karena apa yang Tuhan tinggalkan yaitu orang-orang yang masih tertinggal – remnant (ayat 31, yang berbicara tentang kaum sisa, bdk. 1 Raja-raja 19:18, Ayub 14:8-9) ada janji dan pengharapan. Tidak ada kehancuran di dalam umat Allah. Selama masa Corona Academy kaum sisa (umat Tuhan) akan semakin berakar ke bawah dan menghasilkan buah ke atas karena  ada gairah yang menyala-nyala dari Tuhan untukmelakukan hal ini sehingga terjadi Corona Revival.

THE SHIFTING

Akan ada penampian di dalam rumah Tuhan. Melalui tantangan dan kesukaran akan memurnikan iman kita, apakah kita masih menyembah kepada Tuhan atau kepada mamon. Tuhan yesus juga berdoa untuk kita supaya iman kita jangan gugur dan jikalau kita  sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudara yang lain.

THE SOLUTION

Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! (Yesaya 37:36)

Tuhan menyelesaikan keadaan yang benar-benar lockdown ini dengan membela Kerajaan Yehuda dan Tuhan sendiri yang berperang bagi mereka. Memang musuh telah merebut dan menghancurkan kota-kota mereka, tetapi ketika mereka berseru kepada Tuhan maka Tuhan membela mereka.       

Menghadapi keadaaan saat ini apakah yang kita takutkan? Ingat janji Tuhan dalam hidup kita, tetap berseru kepada Tuhan dan setia maka Ia akan memberikan jalan keluar dan membela perkara kita.  Amin. (RCH).