Bacaan Setahun:
Yes. 36
Mzm. 44
Rm. 8
TIDAK KOMPROMI PADA KEGELAPAN
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:2
Sebagai Terang bagi dunia, tentu saja setiap kita harus menunjukkan perbedaan dengan dunia yang gelap, dan tidak kompromi pada kegelapan. Dalam 1 Yohanes 1:5-6 dituliskan “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.”
Namun kita sendiri melihat, masih banyak orang yang memiliki pandangan bahwa agar bisa hidup di zaman ini, kita harus mengikuti cara hidup orang-orang dunia di zaman ini, yang semakin lama semakin jahat. Alkitab dengan jelas menyampaikan pada kita agar jangan menjadi sama dengan dunia, harus ada kesetiaan dan kemantapan dalam mentaati suara Allah.
Bila kita buka dalam Yeremia 35, diceritakan tentang orang Rekhab yang tidak minum anggur karena Yonadab, nenek moyang mereka, telah bersumpah untuk melayani Allah dengan menjadi nazir (orang yang mengkhususkan diri untuk Allah) dan salah satu pantangan seorang nazir adalah minuman beralkohol (Bilangan 6:2-3). Sehingga ketika ditawarkan Anggur untuk mereka minum, mereka menolaknya. Sumpah itu dilakukan Yonadab tidak kurang dari 250 tahun sebelumnya, namun keturunan Yonadab tetap mentaati sumpah tersebut. Tuhan mengatakan bahwa ketaatan keturunan Yonadab itu kontras dengan sikap orang-orang Yehuda yang sama sekali tidak mau mendengarkan dan menaati perintah Allah, padahal Allah terus menyampaikan Firman-Nya kepada mereka.
Adalah sangat indah bahwa di tengah ketidaksetiaan dan sikap hidup keduniawian orang-orang Yehuda, masih terdapat kaum orang Rekhab yang setia dan lurus hidupnya. Kehidupan kaum orang Rekhab merupakan suatu kesaksian bahwa kesetiaan kepada Allah tetap mungkin dilakukan walaupun kita berada di tengah dunia yang jahat dan bengkok. Kesaksian tersebut merupakan teguran bagi orang yang terlalu cepat menyerah dan berkompromi dengan dunia.
Bila keadaan di sekitar kita tidak berkenan di hadapan Allah, warga Kerajaan tidak sepatutnya ikut-ikutan untuk juga menjadi demikian. Kita adalah warga Kerajaan Sorga yang memiliki budaya dan nilai Kerajaan Sorga, yang berbeda dengan dunia ini. Sebagai garam, kita tidak boleh menjadi tawar tanpa rasa. Sebagai terang, kita tidak mungkin bersatu dengan gelap. (JB)
Questions:
1. Pernahkah Anda bernazar kepada Tuhan karena sesuatu yang Anda alami?
2. Bagaimana hasilnya saat Anda menggenapi nazar Anda? Dan bagaimana pula hasilnya jika Anda belum menggenapi nazar Anda?
Values:
Perbedaan yang jelas antara warga Kerajaan dan bukan adalah buah yang dihasilkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Hidup dalam kegelapan adalah hidup tanpa rasa bersalah walaupun telah berbuat dosa.