TIMOTIUS, SEORANG MUDA YANG MENJADI TELADAN

TIMOTIUS, SEORANG MUDA YANG MENJADI TELADAN 

Bacaan Setahun: 
Kel. 21-22, 1Pet. 3 

“Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.” (Filipi 2:20-21)

Timotius adalah seorang muda yang menjadi murid dan rekan pelayanan Rasul Paulus. Ia lahir dari ayah yang Yunani dan ibu yang Yahudi, yang mengajarinya tentang Kitab Suci sejak kecil (2 Timotius 3:15). Ia juga memiliki nenek yang saleh, bernama Lois, yang turut memengaruhi imannya (2 Timotius 1:5). Timotius dipilih oleh Paulus untuk menjadi mitranya dalam pelayanan, karena ia memiliki hati yang tulus dan tekun dalam mengikuti ajaran Paulus (Filipi 2:19-22). Ia juga memiliki karunia rohani, yang diberikan kepadanya melalui penumpangan tangan Paulus dan para penatua (1 Timotius 4:14; 2 Timotius 1:6).

Timotius ditugaskan oleh Paulus untuk mengunjungi dan meneguhkan gereja-gereja yang didirikan oleh Paulus, seperti di Tesalonika, Korintus, dan Efesus. Ia juga menulis surat-surat kepada Timotius untuk memberikan nasihat, pengajaran, dan dorongan dalam pelayanannya. Dalam surat-suratnya, Paulus menantang Timotius untuk menjadi teladan bagi orang-orang percaya, meskipun ia masih muda. Paulus menulis: “Jangan ada seorang pun yang menghina engkau karena engkau muda, tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12).

Untuk menjadi teladan, Timotius harus menjaga dirinya dari pengaruh buruk, dan berlatih dalam kebajikan. Paulus menulis: “Tolaklah hal-hal yang tidak saleh dan yang duniawi, dan latihlah dirimu dalam kesalehan. Sebab latihan jasmani bermanfaat sedikit, tetapi kesalehan bermanfaat untuk segala sesuatu, karena ia memiliki janji untuk hidup sekarang dan yang akan datang.” (1 Timotius 4:7-8).

Timotius juga harus tekun dalam membaca, mengajar, dan menerapkan Firman Tuhan. Paulus menulis: “Perhatikanlah dirimu dan pengajaranmu, dan tetaplah setia dalam mengerjakannya, sebab dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu sendiri dan mereka yang mendengarkan engkau.” (1 Timotius 4:16).

Timotius adalah seorang muda yang menjadi teladan dalam pelayanan, karena ia mengasihi Tuhan, mengikuti Paulus, dan melayani gereja dengan setia. Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk menjadi pelayan Tuhan yang berkenan di hadapan-Nya. Mari kita belajar dari Timotius, dan berusaha untuk menjadi teladan bagi orang-orang percaya, dalam segala hal. Amin. (JB)

Questions:
1. Menurut Anda, apakah kita bisa menjadi pribadi yang berdampak dalam kebenaran jika kita tidak bisa menjadi teladan dalam kesetiaan dan kesalehan?
2. Sudahkah anda mendidik anak-anak, dan cucu, sama seperti Timotius yang menjadi saleh karena didikan ibu dan neneknya? Diskusikan!

Values:
Untuk menjadi teladan, Timotius harus menjaga dirinya dari pengaruh buruk, dan berlatih dalam kebajikan.

Kingdom’s Quotes:
Menjadi teladan tidak harus menjadi tua terlebih dulu.