TITIK PANDANG

TITIK PANDANG 

Bacaan Setahun: 
Yer. 3-4, 1 Tes. 2 

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22-23a)

Suatu hari saat saya bepergian dari kota Denpasar ke Gianyar, saya singgah di sebuah mini  market, sebut saja inisialnya ALFA, tepatnya di jalan bypass Ida Bagus Mantra. Kebetulan mini market ini menyediakan “rest area” yang cukup memadahi. Sambil menikmati kopi “Bean Spot” racikan bartender bli Alfa, pandangan saya mengarah ke sebrang mini marketnya, yang rupanya itu adalah hantaran laut yang luas. Cukup indah sebenarnya pemandangan ini, namun ada beberapa truk yang parkir tepat di sebrang mini market ini, sehingga menutupi keindahan birunya laut di sebrang.

Di dalam kehidupan kita sebagai orang-orang pilihan Tuhan, sebagai warga Kerajaan, kehidupan kita seharusnya juga menjadi indah bagi orang sekitar kita. Keindahan di sini bukan soal keadaan fisik yang tampan rupawan ataupun cantik menawan, tetapi lebih kepada bagaimana sikap dan perilaku kita yang benar-benar indah sesuai yang Tuhan firmankan di dalam Alkitab. Suka memberi, penuh cinta kasih, pendamai, bukan pemarah, dan lain-lain. Singkatnya, kehidupan yang kita hidupi saat ni harus menghasilkan buah yang akan dinikmati orang sekitar kita. Sembilan buah Roh tersebut yang harus kita hasilkan. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Tapi sayangnya, kita kerap kali “memarkir truk-truk sampah” di area hidup kita. Sehingga membuat orang yang tadinya melihat kita penuh dengan kemuliaan-Nya berubah menjadi “ghibah”. Beberapa celetukan misalnya seperti ini: “Orang ini sebenarnya baik, tapi kadang suka bohong kalau sedang berbisnis”. Atau juga, “Dia itu orangnya suka beramal, tapi duitnya dari hasil korupsi tambang timah”. Mungkin juga ada yang bilang begini: “Dia itu rajin ke gereja, pelayanan dari pagi hingga malam, tapi istri dan anak-anaknya ditelantarkan, bahkan untuk makan anak-anaknya harus meminta-minta ke tetangga sebelahnya”. Dan seterusnya.

Mari kita belajar menghidupi firman Tuhan, menjadikan kehidupan kita sebagai “Titik Pandang” bagi sekitar kita, dengan sebuah value/nilai Kristus yang hidup di dalam kita. Banyak orang yang akan mencari kita, karena kita penuh hikmat dan kehidupan kita menjadi berkat. Teruslah berproses, sebab sesungguhnya kita hidup ini untuk membawa dampak KerajaanNya di muka bumi. Menjadi garam dan terang bagi dunia yang makin tersesat ini. Jadilah “Titik Pandang” bagi sekitar Anda. (HB)

Questions:
1. Apakah kehidupan anda sudah menjadi “Titik Pandang” bagi orang-orang sekitar Anda?
2. Apakah Anda merasa capek dengan tuntutan kehidupan yang harus berpadanan dengan karakter Kristus? Diskusikan!

Values:
Jadikan kehidupan kita sebagai “Titik Pandang” bagi sekitar kita dengan karakter Kristus di dalam diri kita.

Kingdom’s Quotes:
Jika kita tidak mau menghidupi kehidupan Kristus, maka kehidupan kita akan dikuasai kedagingan kita.