TUHAN BERKENAN PADA ORANG MABUK?
Bacaan Setahun:
1 Sam. 3-5
Ams. 4
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Efesus 5:17-19
Sebuah pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika saya dan beberapa rekan sepelayanan makan di sebuah restoran, dan kebetulan di restoran itu hanya kami yang sedang makan, karena waktu juga sudah cukup malam. Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan restoran, dan karena satu diantara kami mengenalnya, maka ia disambut dengan sapaan hangat. Namun ketika ia mendekat ke meja, baru kami sadar bahwa ia ternyata sedang mabuk minuman keras, dan berbicara tidak jelas dengan kami. Sampai akhirnya pemilik restoran sadar bahwa orang yang masuk itu sedang mabuk, dan dengan susah payah dan berbagai cara akhirnya ia berhasil diusir keluar dari restoran tersebut. Orang itu sudah menjadi orang yang tidak dikenal saat ia kehilangan kesadarannya, apa yang ia lakukan sama sekali berbeda dan menjadi sangat tidak menyenangkan bagi orang yang ditemuinya. Itulah dampak orang yang sedang mabuk dan kehilangan kesadarannya.
Kehilangan kesadaran karena mabuk pernah dialami oleh Nuh sebagai petani anggur pertama (Kejadian 9:20-21) dan itu yang mengakibatkan Kanaan terkutuk menjadi hamba dari saudara-saudaranya (Kejadian 9:24-27).
Apa yang menyebabkan Allah juga tidak menyukai mereka yang mabuk karena minuman yang memabukkan? Seperti ayat bacaan hari ini mengatakan “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu,”, hal ini dikontraskan dengan penuh oleh Roh Kudus yang membuat kita berkata-kata dalam Mazmur dan puji-pujian serta nyanyian rohani. Setiap orang yang kehilangan kesadaran karena mabuk oleh anggur dikuasai oleh hawa nafsunya, dan Roh Kudus tidak bisa mengontrol penuh kehidupan orang tersebut. Di saat itulah Roh Kudus sama sekali tidak bisa berperan untuk melakukan hal yang baik pada kehidupan seseorang, yang ada hanyalah seseorang yang kehilangan akal budi dalam bertindak, tidak bisa mengendalikan seluruh anggota tubuhnya, dan bertindak sesuka nafsunya. Hal ini yang bisa mendukakan Roh Kudus, dimana Roh Kudus sesungguhnya tetap ada karena Ia Maha Hadir, namun ditolak.
Sebaliknya jika kita penuh Roh Kudus, maka kehidupan kita sepenuhnya dikendalikan oleh Roh Kudus, dan yang keluar adalah sukacita pujian. Kehidupan seperti inilah yang menyenangkan Tuhan, dan tentunya sesama. Bagaimana dengan Anda? (JB)
Questions:
1. Menurut Anda mengapa Tuhan tidak menyukai orang yang mabuk oleh minuman yang memabukkan?
2. Menurut Anda apa beda orang mabuk dengan orang yang dipenuhi Roh Kudus?
Values:
Orang yang mabuk akan kehilangan akal budi dalam bertindak, dan membuatnya justru melakukan hal yang buruk.
Roh Kudus mau mengontrol penuh kehidupan kita, dan kemabukan membuat hal itu tidak bisa terjadi.