Tuhan Mengangkat Orang Yang Direndahkan | Pdt. Christine Here

Tidak semua orang yang posisinya rendah ditinggikan, hanya mereka yang takut Tuhan, dan yang terus menerus mencari wajah-Nya. Maria menaikkan pujian kepada Tuhan, karena ia tahu bahwa ia bukan siapa-siapa, seorang gadis desa dari sebuah tempat yang tidak terkenal. Kalimat yang diucapkan oleh Maria telah diucapkan ratusan tahun sebelumnya oleh Hana.

Ia menurunkan para penguasa dari takhta mereka, dan meninggikan orang-orang yang rendah hati. (Lukas 1:52)

Berikut ini beberapa tokoh Alkitab yang diangkat Tuhan dari kondisi yang tidak diperhitungkan:

Tuhan memilih Ehud, yaitu orang yang cacat untuk membebaskan umat-Nya.

Selanjutnya, orang Israel melakukan yang jahat di mata TUHAN. Dan, TUHAN memberi kuasa terhadap Eglon, Raja Moab, atas orang Israel, sebab mereka melakukan yang jahat di mata TUHAN.  Ia mengajak orang-orang Amon dan orang Amalek bersamanya. Ia maju dan mengalahkan orang Israel lalu menduduki Kota Pohon Kurma.  Takluklah orang Israel terhadap Eglon, Raja Moab, delapan belas tahun lamanya.  Berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan pembebas bagi mereka, yaitu Ehud, anak Gera, keturunan Benyamin, seorang yang tangannya kidal. Melalui perantaraannya, orang Israel menyerahkan upeti kepada Eglon, Raja Moab.
(Hakim-hakim 3:12-15)

Ehud adalah orang yang kidal. Dia tidak bisa menggunakan tangan kanannya dengan baik. Beberapa penafsir mengatakan bahwa tangan kanannya cacat. Kekurangan fisiknya ini membuat Ehud diremehkan musuh dan dianggap tidak berbahaya. Tetapi di mata Tuhan justru kekurangan ini adalah senjata khusus yang menjadi kekuatannya. Dia bisa leluasa menemui raja Eglon seorang diri tanpa pengawalan dan membunuh raja tersebut dengan tangan kirinya. Ehud dipakai Tuhan menjadi pembebas bagi umat-Nya.

Bahkan, masuklah juga hulu pedang itu bersama mata pedangnya. Lemak menutup di sekeliling mata pedang itu, sehingga tidak dicabutnya pedang itu dari perutnya, dan keluarlah tinjanya.  Keluarlah Ehud dari serambi. Ditutupnyalah dengan terkunci pintu kamar atas setelah ia keluar. (Hakim-hakim 3:22-23)

Ketika ada masalah, janganlah lari, atau kembali ke hidup lama. Harusnya kita berseru kepada Tuhan untuk memohon kemurahan-Nya. Sekalipun tidak diperhitungkan, orang yang mengandalkan Tuhan akan dipakai untuk kemulian-Nya.

Rasa malu dan minder bisa kita atasi dengan terus mencari Tuhan. Ehud sangat ingin dipakai Tuhan dan ia bersedia dipakai Tuhan. Ia dipilih Tuhan untuk membunuh raja, bahkan tentara Moab yang tegap dan tangkas 10.000 orang. Ehud bangkit dari kekurangan dan pada akhirnya membawa Israel keluar dari penindasan, sehingga mengalami masa damai selama 80 tahun.

Yusuf, orang yang tetap percaya bahwa masa depannya ada dalam tangan Tuhan.

Sebab, Aku mengetahui rencana-rencana yang Aku miliki bagi kamu,’ firman TUHAN, ‘rencana-rencana untuk kesejahteraan dan bukan untuk kemalanganmu, untuk memberimu masa depan dan pengharapan. (Yeremia 29:11)

Yusuf mengalami masa sulit bertubi-tubi, tetapi dia memberi nama anaknya Efraim dan Manayse, karena Yusuf memiliki sudut pandang yang benar terhadap perbuatan Tuhan. Kehidupan Yusuf adalah kehidupan yang sangat-sangat menderita, tapi ia tahu masa depannya di tangan Tuhan. Sebenarnya Yusuf punya alasan untuk berkata hidupnya tidak berguna di hadapan Tuhan. Namun di tengah kesulitan besar, Allah justru membuat Yusuf berhasil dalam segala sesuatu.

Yusuf menamai anak pertamanya Manasye. Ia dinamai demikian karena Yusuf berkata, “Allah membuat aku lupa akan semua kesusahanku dan semua yang ada di rumah ayahku.” Yusuf menamai anak keduanya Efraim. Ia memberikan nama ini karena ia berkata, “Aku mempunyai kesusahan besar, tetapi Allah telah membuat aku berhasil dalam segala sesuatu.” (Kejadian 41:51-52)

Maka, Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Tolong, mendekatlah kemari kepadaku.” Mereka mendekat kepadanya dan Yusuf berkata, “Akulah Yusuf, saudara kalian, yang kalian jual sebagai hamba kepada orang Mesir. Dan sekarang, jangan bersedih atau menyesali diri karena kalian telah menjual aku ke sini. Karena, Allah menyuruh aku mendahului kalian untuk memelihara kehidupan (Kejadian 45:4-5)

 Memang benar bahwa kalian merencanakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah menjadikannya baik; yaitu supaya aku dapat melakukan apa yang telah terjadi sekarang ini, menyelamatkan hidup banyak orang. (Kejadian 50:20)

Yusuf tahu bahwa masa sulit bukan bertujuan untuk menghancurkan dirinya, dan bahwa masa depannya ada di tangan Tuhan. Yusuf tidak mau hidup berputus asa dalam keterpurukan, lalu menjadi dendam dan benci. Sebaliknya Yusuf berdoa meminta pertolongan Tuhan dan tetap bersikap baik kepada saudara-saudaranya.

Daud, di masa gelap pekat mengeluarkan perkataan yang tepat.

 Nyanyian Daud. TUHAN adalah gembalaku. Aku tidak kekurangan apa pun. Ia membaringkanku, di padang rumput hijau. Ia menuntunku, ke tepi air yang tenang.  Ia memulihkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan-jalan kebenaran oleh karena nama-Nya. Walaupun aku berjalan melewati lembah bayang-bayang kematian, aku takkan takut bahaya, karena Engkau bersamaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itu yang menghiburku. (Mazmur 23:1-4)

Daud mengalami masa-masa gelap dalam kehidupannya. Ia tidak dianggap oleh saudara-saudaranya, bahkan sempat dilupakan oleh orang tuanya. Setelah Daud menang mengalahkan Goliath dan mengalami berbagai kemenangan, ia harus menghadapi raja Saul yang iri dan benci, lalu mengejar untuk membunuhnya. Di saat susah Daud membawa 400 orang yang lebih susah. Daud berpikir bahwa dirinya sebagai seorang gembala bertugas mencari padang rumput bagi domba-dombanya, demikian pula Tuhan sebagai gembala bagi Daud. Saat di Ziklag ketika orang-orangnya mau melempari Daud dengan batu, Daud mengajak imam Abyatar berdoa, untuk mencari kehendak-Nya. Daud selalu berkata: Tuhan adalah gembalaku, aku tidak akan kekurangan. Ia tahu bahwa padang rumput hijau adalah gambaran persediaan Tuhan yang tidak terbatas.

Jika kita mau mengikuti teladan tokoh-tokoh Alkitab di atas, maka Tuhan akan membawa kita dari tempat yang rendah kepada tempat yang tinggi dan menikmati kemurahan-Nya. Amin. VW.