VLADIMIR – PEMIMPIN PERDAMAIAN
Bacaan Setahun:
Bil. 26
1 Kor. 14
“Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru” (Markus 13:7-8).
Nama lengkap Presiden Rusia adalah Vladimir Vladimirovich Putin dan nama lengkap Presiden Ukraina adalah Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy. Vladimir dan Volodymyr adalah kata yang sama dengan dialek yang berbeda, kata ini berakar bahasa Slavia yang artinya “pemimpin perdamaian.”
Hari ini sebagai pemimpin tertinggi negara mereka mengemban nasib kedua negara besar yang bertetangga. Sebagian besar penduduk Ukraina bagian Timur memakai bahasa yang sama yaitu bahasa Rusia. Itu sebabnya sebagian besar penduduk Rusia melakukan demo memprotes keputusan Presiden Putin, karena banyak kerabat mereka yang juga tinggal di Ukraina.
Perang tak pernah bisa dielakkan karena semua pemimpin di dunia mengartikan bahwa perang adalah jalan mencapai perdamaian. Atau lebih jelasnya negara harus memerangi apapun yang menjadi ancaman mencapai perdamaian.
Perang saat ini terjadi karena Rusia merasa terancam dengan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO ( pakta pertahanan UE dan Amerika ). Maka sebelum ancaman terjadi, Rusia menginvasi Ukraina. Sedang Pemerintahan Ukraina saat ini merasa lebih aman dan akan terhindar dari invasi Rusia jika bergabung dengan NATO. Masing- masing Presiden sebagai Vladimir sesuai namanya, tidak ingin negaranya ada dibawah ancaman. Namun masing-masing merasa benar.
Jika perang tidak cepat berakhir dan perundingan tidak dilakukan segera maka akan terjadi dampak yang buruk bagi perekonomian dunia. Harga BBM akan naik, harga gandum akan naik. Resesi dunia akan terjadi. Dan jika perang meluas dan melibatkan NATO serta negara lain maka perang dunia ke-3 tak terelakkan lagi. Kehancuran global sudah di depan mata. Apakah dengan kehancuran global baru umat manusia akan tersadar?
Apakah menunggu kedatangan Kristus Sang Mesias yang ke-2 ke dunia baru umat manusia akan tersadar dan tercerahkan? Adalah kesalahan besar jika menciptakan perdamaian dunia dengan perang. Seharusnya yang benar adalah menciptakan tatanan ( perdamaian ) dunia yang baru dengan cara berkorban, bukan dengan perang!
Kesadaran atau pencerahan sebenarnya cukup dengan melihat kepada teladan Kristus Sang Juru Selamat yang rela mati disalibkan. Bukan setelah terjadi perang dunia ke-3, dimana umat manusia telah mengalami kehancuran. Mari kita berdoa agar negara lain tidak ikut mengompori untuk mengambil keuntungan dan kedua Vladimir tercerahkan. (DD)
Questions:
1. Menurut Anda bisahkah tercipta perdamaian tanpa perang? Apakah kemungkinan perang dunia ke-3 dapat terjadi?
2. Bagaimana seharusnya tatanan dunia baru tercapai?
Values:
Warga Kerajaaan adalah setiap orang yang telah merasakan kasih Sang Raja yaitu pengorbanan-Nya, mati di kayu salib menebus dosa kita.
Kita tak bisa memberi tanpa pernah mempunyai, jika kita telah menerima kasih Tuhan, maka kita dapat memberikan kasih kepada sesama.