WALKING in RECONCILIATION

WALKING in RECONCILIATION 

Bacaan Setahun: 
Matius 8:14-34, Amsal 19 .Imamat 1-2

“Semuanya itu dikerjakan oleh Allah. Melalui Kristus Allah membuat kita berbaik kembali dengan Dia, lalu menugaskan kita supaya orang-orang lain dimungkinkan berbaik juga dengan Allah. Kami memberitakan bahwa dengan perantaraan Kristus, Allah membuat manusia berbaik kembali dengan diri-Nya. Allah melakukan itu tanpa menuntut kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan manusia terhadap diri-Nya. Dan kami sudah ditugaskan Allah untuk memberitakan kabar itu.” (2 Korintus 5:18-19)

Welcome March 2025. Tema renungan bulan Maret 2025 adalah Walking in Reconciliation yang memiliki arti Berjalan dalam Rekonsiliasi/Pemulihan Hubungan. Rekonsiliasi atau pemulihan hubungan merupakan karya Tuhan dalam hidup kita. Sesungguhnya dosa telah memisahkan manusia dari Allah, namun melalui Yesus Kristus, kita telah diperdamaikan dengan-Nya. Tidak hanya itu, kita juga dipanggil untuk berjalan dalam rekonsiliasi dengan sesama dan menjadi alat pemulihan bagi dunia. Oleh sebab itu hari ini kita akan belajar tiga hal tentang Walking in Reconciliation.

Pertama, Rekonsiliasi adalah Inisiatif Tuhan. Pemulihan hubungan bukanlah hasil usaha manusia, namun karya Tuhan melalui Kristus. Manusia berusaha untuk melakukan pemulihan hubungan, namun manusia sering mengalami kegagalan dalam melakukannya. Mengapa? Karena manusia menggunakan kekuatannya sendiri. Rekonsiliasi merupakan inisiatif dari Tuhan sepenuhnya. Roh Kudus yang ada di dalam diri kita akan mendorong dan memampukan kita untuk melakukan pemulihan hubungan dengan Tuhan, diri sendiri dan sesama. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, Allah sudah merencanakan pendamaian melalui pengorbanan Yesus di kayu salib (Roma 5:10). Tuhan tidak menuntut kesalahan kita, namun memberikan anugerahNya agar kita dapat kembali kepada-Nya. Sudahkah kita mengalami dan menikmati pemulihan hubungan dengan Tuhan, diri sendiri dan sesama?

Kedua, Dipanggil untuk Hidup dalam Rekonsiliasi. Sebagai orang yang telah didamaikan dengan Allah, kita juga harus hidup dalam rekonsiliasi dengan orang lain. Kolose 3:13 mengingatkan kita untuk saling mengampuni, seperti Tuhan telah mengampuni kita. Hidup dalam kepahitan dan dendam hanya akan menjauhkan kita dari damai sejahtera Tuhan. Menyimpan kepahitan dan dendam hanya akan membuat kita mudah sakit-sakitan dan kehidupan yang semakin menjauh dari Tuhan. Allah mau kita hidup dan berjalan dalam pemulihan hubungan dengan diri-Nya, diri sendiri dan sesama.

Ketiga, Menjadi Duta Perdamaian bagi Dunia. Allah menugaskan kita untuk memberitakan kabar baik tentang pendamaian dengan-Nya. Allah menugaskan kita sebagai duta perdamaian bagi dunia. Allah yang memilih kita, Dia juga yang mengurapi dan memampukan kita melakukan perintah-Nya sebagai duta perdamaian bagi dunia. Sebagai duta Kristus, kita harus membawa pesan kasih dan pengampunan kepada dunia (Matius 5:9). Kita bukan hanya menerima rekonsiliasi, tetapi juga harus menjadi pembawa damai bagi sesama.

Sudahkah kita menjalankan perintah Allah sebagai duta perdamaian bagi dunia ini? Mari kita berjalan dalam pemulihan hubungan, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama, karena di dalam rekonsiliasi ada damai, sukacita, dan kasih Tuhan yang nyata! Praise The Lord! (DW)

Questions:
1. Mengapa kita harus hidup dan berjalan dalam pemulihan hubungan dengan Allah, diri sendiri dan sesama?
2. Bagaimana cara melakukan tugas sebagai duta perdamaian bagi dunia?

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau menjalankan perintah sebagai duta perdamaian bagi dunia.

Kingdom’s Quotes :
Kasih dan kuasa Kristus yang tinggal dalam diri kita memampukan kita untuk menjadi duta perdamaian bagi dunia.