WASPADA TERHADAP NABI DAN GURU PALSU

WASPADA TERHADAP NABI DAN GURU PALSU 

Bacaan Setahun: 
Hak. 18-19 , 2 Pet. 2 

“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.” (2Petrus 2:1)

Tema bulanan pada bulan ini authorized to influence, yang dapat diterjemahkan sebagai: “berwenang untuk mempengaruhi”. Pada bacaan kita hari ini, yakni di 2Petrus 2, kita mendapati perikop yang berjudul: “Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu”, yang ternyata sangat terkait dengan tema bulanan kita. Dalam 2Petrus 2 disebutkan ada dua jawatan penting dalam komunitas orang percaya yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan iman orang percaya, yakni: nabi dan guru.

Dalam Alkitab, “nabi” adalah seseorang yang dipilih dan diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan-pesan, pengajaran, atau pewahyuan ilahi kepada umat manusia. Para nabi berfungsi sebagai perantara antara Tuhan dan umat-Nya untuk mengingatkan umat tentang kebenaran moral, konsekuensi dosa, dan memberikan pengharapan akan janji-janji Tuhan. Sedangkan jawatan “guru” dalam Alkitab sering merujuk pada pengajar atau pemimpin rohani yang memberikan pengajaran mengenai kebenaran agama dan ajaran moral kepada orang lain. Salah satu contohnya adalah Yesus Kristus. Karunia pengajaran menurut Alkitab adalah salah satu dari karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan kepada orang percaya untuk memperkuat dan membangun gereja. Karunia ini melibatkan kemampuan untuk mengajarkan dan menjelaskan kebenaran-kebenaran rohani, Alkitab, dan prinsip-prinsip iman kepada orang lain dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bacaan kita hari ini di 2Petrus 2, dapat disimpulkan bahwa nabi palsu dan guru palsu merujuk kepada individu-individu yang menyebarkan ajaran-ajaran yang sesat atau bertentangan dengan kebenaran yang diwahyukan oleh Tuhan. Modus dari nabi-nabi palsu adalah mengklaim bahwa mereka menerima wahyu ilahi tetapi sebenarnya menyampaikan pesan-pesan yang tidak berasal dari Tuhan. Mereka bisa menjadi pemimpin agama palsu atau mengajarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Alkitab. Sedangkan duru-guru palsu adalah mereka yang mengajarkan doktrin yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab, bahkan mungkin menggunakan otoritas mereka untuk memanipulasi dan menyesatkan orang lain. Mereka bisa mencoba mengubah atau menyesatkan makna teks-teks Alkitab, dan dicocok-cocokkan dengan kesimpulan yang sesat, untuk tujuan mereka sendiri atau untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Dengan modus menyampaikan wahyu dan pengajaran yang seakan-akan berasal dari Tuhan namun ternyata sesat, para nabi dan guru palsu memiliki kemampuan juga untuk mempengaruhi orang Kristen untuk menjadi sesat sehingga akhirnya bukan menjadi percaya dan beriman kepada Kristus tapi malah menyangkali Kristus. Dan ternyata saat ini kita dapat menemukan dengan mudah keberadaan para nabi dan guru palsu, khususnya lewat konten-konten di media sosial. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dan selalu menguji setiap pewahyuan dan pengajaran yang kita terima. Jika tidak maka kita akan tersesat dan masuk kedalam kebinasaan. (YMH)

Questions:
1. Siapakah yang dimaksud dengan nabi palsu dan guru palsu?
2. Pernahkah Anda mengetahui tentang pewahyuan dan atau pengajaran yang seakan-akan berasal dari Tuhan namun ternyata sesat? Ceritakan dan bagikan pengalaman Anda!
Values:
Jangan mudah percaya kepada seria pewhyuan dan pengajaran yang mengaku bersumber dari Tuhan, tapi ujilah selalu berdasarkan Alkitab dan buah-buahnya.

Kingdom’s Quotes:
Orang bijak tidak akan pernah dipengaruhi oleh nabi palsu yang menipu, tetapi orang bodoh dan picik akan menghormati nabi palsu seperti mereka menghormati dewa. (RJ Intindola – penulis Amerika)