WASPADAI JEBAKAN HAWA NAFSU!
Bacaan Setahun:
Bil. 11-13
1 Kor. 5
“Ketika Israel tinggal di tanah itu, Ruben bersetubuh dengan Bilha, gundik ayahnya, dan Israel mendengarnya. Saat itu, anak laki-laki Yakub berjumlah dua belas orang” (Kejadian 35:22 (AYT)
Tidak semua kisah kehidupan yang ditulis oleh orang-orang terkenal disajikan dalam kejujuran. Namun Alkitab menjelaskan secara jujur dan gamblang mengenai kehidupan Israel dan keturunannya. Alkitab mengungkapkan betapa lemahnya manusia melawan dosa dan ketidakmampuannya untuk bertahan menghadapi godaan. Ruben sebagai anak sulung Israel tidak mampu menjaga kehormatan ayahnya dan posisinya sebagai anak sulung sebab ia bersetubuh dengan Bilha, gundik ayahnya.
Karena kebejatan seksual Ruben, hak kesulungannya diambil darinya. Ia kehilangan warisannya dan tempat sebagai pemimpin untuk selama-lamanya (lih. Kej 49:3-4; 1Taw 5:1).
Sebelumnya, pamannya bernama Esau juga meremehkan hak kesulungannya karena ia kalah dengan nafsu laparnya dan ditukarkan dengan sepiring kacang merah buatan Yakub. Ia juga ditolak oleh Allah dan kehilangan warisannya sebagai anak sulung.
Secara rohani ternyata kita yang percaya kepada Kristus disebut sebagai anak sulung (Ibrani 12:22-23; Yakobus 1:18). Disebut anak sulung bukan lagi urutan kelahiran tetapi status kita sebagai orang-orang percaya. Kita adalah orang-orang yang mewarisi kerajaan Allah dan duduk memerintah bersama dengan Kristus.
Dunia ini memegahkan segala macam kenajisan sebagai upaya untuk mencemarkan orang-orang percaya. Betapa sulitnya hidup tanpa godaan di tengah banyaknya hilir-mudik gambar-gambar uang mengumbar sensualitas. Dunia media yang semakin mudah diakses ini menjadikan kehidupan dunia yang tanpa malu menampilkan kenajisan sebagai hal yang wajar dan biasa. Bahkan anak-anak yang seharusnya duduk manis sambil menikmati komik bergambar yang bercerita tentang “kehidupan satwa” namun sekarang dengan mudahnya mengakses konten-konten dewasa.
Allah memang memberikan kebebasan bagi manusia membuktikan bahwa manusia itu adalah makhluk yang unik dari makhluk ciptaan yang lainnya. Namun bukan berarti kebebasan itu bermakna memperoleh izin untuk melakukan segala hal. Orang yang menggunakan kebebasan tanpa memahami rambu-rambu akan dengan mudah terjebak oleh hawa nafsunya.
Hati-hati, jangan jual hak kesulungan kita karena hawa nafsu yang dapat menguasai hidup kita. Jangan menukarkan keselamatan yang kita peroleh di dalam Kristus Yesus dengan kesenangan duniawi.(DH)
Questions:
1. Mengapa banyak orang Kristen mudah tergoda oleh hawa nafsu?
2. Bagaimana untuk menang lawan godaan?
Values:
Jagalah pintumu dari tamu asing yang akan masuk; jagalah matamu dari obyek hawa nafsu yang dapat masuk ke dalam hatimu.
Kebebasan manusia tanpa rambu bukanlah kebebasan yang Allah inginkan.