WASPADALAH TERHADAP BERHALA
Bacaan Setahun:
Luk. 11:1-28, Kej. 19, Mzm. 12
“Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” (1 Yohanes 5:21)
Pesona grup musik BTS sungguh luar biasa. Tua, muda, kaya, miskin, dan dari berbagai status sosial, semuanya tergila-gila pada boyband asal Korea Selatan ini. Konser mereka di berbagai negara, termasuk Indonesia, selalu penuh sesak oleh para penggemar yang rela antre dan menunggu berjam-jam untuk melihat idola mereka. Sebagian bahkan menangis histeris, tidak sanggup menahan emosi melihat bintang pujaan mereka di atas panggung. Tetapi, kita harus berhati-hati, sebab mengidolakan seseorang secara berlebihan dapat menjadi bentuk penyembahan berhala yang membahayakan.
Berhala bukan hanya patung dari logam, kayu, atau tanah liat. Berhala adalah apa pun—termasuk manusia atau benda—yang kita tempatkan di atas Allah. Mengagumi talenta atau prestasi seseorang boleh saja, tetapi jangan sampai penghormatan itu menggeser posisi Allah dalam hidup kita. Kekaguman harus tetap proporsional dan tidak berubah menjadi penyembahan yang membutakan
Perintah pertama dari Sepuluh Perintah Allah menegaskan: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Keluaran 20:3). Tuhan adalah Allah yang cemburu, dalam arti bahwa Dia tidak akan berbagi kemuliaan-Nya dengan siapa pun atau apa pun. Dialah satu-satunya Allah yang layak disembah, dan kita wajib menempatkan Dia sebagai yang utama dalam hidup kita. Inilah sebabnya mengapa perintah ini begitu penting dan ditempatkan di urutan pertama
Berhala dalam hidup kita bisa berbentuk pasangan, anak, atau bahkan benda mati seperti mobil atau gadget. Ada suami atau istri yang mengidolakan pasangannya hingga pasangan itu menjadi pusat hidup mereka. Orang tua seringkali mengidolakan anak-anaknya, atau sebaliknya, anak-anak memuja orang tua mereka sampai melupakan Tuhan. Ada pula yang begitu mengidolakan benda seperti mobil. Misalnya, seorang pria yang mencuci dan merawat mobilnya setiap hari dengan penuh kasih, sementara istrinya tidak pernah mendapat perhatian yang sama. Jika mobilnya tergores sedikit saja, dia bisa marah besar dan melampiaskan amarahnya pada orang lain, termasuk keluarganya.
Berhala semacam ini menempatkan sesuatu di tempat yang seharusnya hanya diisi oleh Allah. Kita harus waspada dan memastikan bahwa Allah memegang takhta tertinggi dan terutama dalam hati kita. Ketika kita menjadikan Tuhan yang terutama dan tidak ada yang lain, maka hidup kita akan dipenuhi dengan sukacita dan damai sejati yang hanya datang dari-Nya. (DH)
Questions:
1. Apa yang dapat membuat sesuatu atau seseorang berubah menjadi berhala dalam hidup kita?
2. Mengapa penting untuk menjaga Allah tetap berada di posisi tertinggi dan terutama dalam hati kita?
Values:
Berhala bisa berupa apa saja yang mengambil tempat Allah dalam hati kita; jagalah agar hanya Dia yang menjadi pusat hidup kita.
Kingdom’s Quotes:
Mengidolakan sesuatu secara berlebihan adalah bahaya rohani; hanya Allah yang layak mendapat penyembahan tertinggi.