WHAT IS YOUR LEGACY? | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

Tuhan memperpanjang usia kita dengan satu tujuan (purpose) untuk menggenapi rencana Tuhan dalam kehidupan kita, ketika menghadapi kematian, warisan apakah yang akan kita tinggalkan? Sebagian orang hanya meninggalkan kenangan. Kenangan mudah terlupakan. Sebagian orang lagi meninggalkan monumen dengan tujuan agar senantiasa diingat, namun monumen juga bisa hancur. Dan sebagian lagi meninggalkan warisan materi (inheritance). Warisan materi jika tidak dikelola dengan baik juga akan habis dalam sekejap. Semua itu bukanlah pencapaian akhir setiap orang percaya sebagai sukses yang sejati. Pencapaian akhir kehidupan kita harus meninggalkan sebuah legacy (warisan rohani), karena sebuah warisan rohani (legacy) akan diteruskan kepada anak dan cucu bahkan kepada keturunan-keturunan selanjutnya yang sifatnya kekal.

Yesus adalah teladan bagaimana hidupnya meninggalkan sebuah legacy yang bersifat kekal. Dimulai dari mengutus tujuh puluh murid yang lain secara berdua-dua untuk mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya (Lukas 10:1). Sebuah penafsiran menyebutkan bahwa tujuh diaken pertama gereja mula-mula adalah bagian dari tujuh puluh murid yang lain ini. Tuhan Yesus tidak hanya meninggalkan memori/kenangan atau monumen, tetapi sebuah legacy bagi kita untuk pergi ke setiap kota dn tempat untuk memberitakan Kerajaan Allah, menyembuhkan yang sakit dan melepaskan orang-orang yang dikuasai setan.

Alkitab mencatat beberapa orang yang gagal meninggalkan legacy. Dalam pandangan dunia mungkin tampak hebat, namun tidak bisa diteruskan kepada generasi berikutnya karena yang dibangun sifatnya hanya sementara. Beberapa contoh ini adalah:

Yair (Hakim-hakim 10:3-6)

Yair memerintah cukup lama yaitu 20 tahun dan ia beserta anak-anaknya berhasil membangun 30 kota. Namun kemudian Yair mati dan bangsa Israel kembali berbuat jahat di hadapan Tuhan. Sekian lama memerintah justru digunakan Yair sebagai sarana untuk memperkaya  diri dan keluarganya.

Abdon bin Hilel (Hakim-hakim 12:13-15 & Hakim-hakim 13:1)

Abdon bin Hilel, memerintah 8 tahun lamanya, namun generasi berikutnya (70 orang) tidak berdampak. Sekalipun Abdon memiliki keturunan yangbanyak namun ia tidak meninggalkan legacy sedikitpun sehingga dan orang Israel kembali berbuat jahat di mata Tuhan. 

Gideon (Hakim-hakim 12:30-31)

Demikian pula dengan Gideon, yang awalnya bukan siapa – siapa tetapi dipakai oleh Tuhan dan Tuhan ubah hidupnya menjadi seorang Hakim di Israel. Ia justru mempergunakan kekuasaannya untuk memuaskan kesenangan pribadi dengan beristri banyak juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh. Sekalipun Gideon memiliki 70 putra tidak ada legacy yang ia wariskan dan pada akhirnya Abimelekh putra Gideon ini membunuh 70 saudaranya yang lain. Sedikit kebodohan dapat menghancurkaapa yang kita bangun bertahun-tahun.

 

Mari kita renungkan apa yang akan kita tinggalkan? 30 kota, 70 menara atau berbagai prestasi lainnya? Tidak ada yang bisa kita bawa kepada kekekalan. Namun ada satu contoh yang baik di Alkitab tentang orang yang berhasil menurunkan Warisan Rohani kepada anak-cucu dan generasi-generasi selanjutnya, yaitu Obed Edom. Nama Obed Edom muncul pertama kali ketika Daud berencana memindahkan tabut Perjanjian yang telah sekian lama berada di rumah Abinadab. Nama Obed Edom disandangnya karena ia pernah hidup di Edom, dan ketika ada masalah di sana, dia melarikan diri ke kota Gat. Ia mungkin memiliki masa lalu yang buruk, namun ia tidak mau terikat akan masa lalunya, sebaliknya ia bertobat, mencari Tuhan.

Ketika Daud membawa tabut Allah menggunakan kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. Saat mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. Singkat cerita Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed Edom, orang Gat itu. Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya (2 Samuel 6:1-12).

Kualitas kehiduan Obed Edom yang dapat kita teladani adalah:

HOSTING GOD’S PRESENCE (MELAYANI HADIRAT TUHAN)

Tabut Perjanjian ini adalah gambaran hadirat Tuhan. Obed Edom sangat menghormati hadirat Tuhan. Rasa hormat Obed Edom kepada hadirat Tuhan, diwujudkan dengan cara memperlakukan dengan hormat Tabut Perjanjian yang dititipkan di rumahnya. 30 Tahun tabut di rumah Abinadab namun tidak terjadi apa-apa di Israel. Hanya 3 bulan di rumah Obed  Edom, maka Obed Edom mengalami berkat Tuhan yang luar biasa.

ABLE KINGDOM LEADERS (PEMIMPIN KERAJAAN YANG CAKAP)

Bukti Obed Edom diberkati Tuhan adalah keturunannya adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan dipercaya untuk memegang pemerintahan. Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang  penuh  hikmat, kuasa, kasih karunia, kepandaian dan kekayaan. Mereka semua adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Semuanya berjumlah enam puluh dua orang dari  keturunan Obed-Edom.  (1 Tawarikh 26:4-8)

ANOINTED TEMPLE MUSICIAN (PEMUSIK YANG DIURAPI)

dan bersama-sama mereka itu saudara-saudara mereka dari tingkat kedua: Zakharia, Yaaziel, Semiramot, Yehiel, Uni, Eliab, Benaya, Maaseya, Matica, Elifele, Mikneya, dan Obed-Edom serta Yeiel, para penunggu pintu gerbang…..   sedang Matica, Elifele, Mikneya, Obed-Edom, Yeiel dan Azazya harus memainkan kecapi yang delapan nada lebih rendah tingkatnya untuk mengiringi nyanyian.
(1 Tawarikh 15:18,21)

 

Obed Edom sehari-hari bertugas sebagai penjaga pintu gerbang , dalam terjemahan lain disebutkan  sebagai Janitor (tukang bersih-bersih). Ia juga melayani sebagai sebagai pemusik lapis kedua Bait Allah sebagai pengiring nyanyian. Sekalipun di bidang-bidang yang sederhana Obed Edom melakukan tanggung jawabnya dengan tekun dan setia sehingga  Tuhan melihat kesetiaan dan kesungguhan hatinya

TRUSTWORTHY STEWARD (BENDAHARA YANG DAPAT DIPERCAYA)

Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria. (2 Tawarikh  25:24)

Salah satu test untuk menguji kesungguhan seseorang adalah melalui keuangan, namun Obed Edom benar-benar teruji karena Ia dipercaya mengawasi  segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom. Keluarga ini dipercaya dan memiliki reputasi yang baik selama ratusan tahun.

 

Jadi janganlah kita berfokus kepada hal-hal materi untuk diwariskan, namun pikirkan dan usahakanlah untuk meninggalkan Warisan Rohani yang bernilai mulia dan bersifat kekal bagi anak-cucu kita. Berikan warisan yang bernilai kekal, yakni karakter takut akan Tuhan, menghormati hadirat Tuhan, setia dan teguh dalam menjalankan pelayanan, sekalipun pelayanan yang sederhana. Warisan rohani (Legacy) inilah yang harus kita tinggalkan, baik bagi anak-cucu jasmani maupun bagi anak-cucu secara rohani yang Tuhan percayakan bagi kita. AMIN. (RCH)