(7) Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. (Kolose 1:7)
Surat kepada Jemaat di Kolose ditulis oleh Rasul Paulus tetapi Rasul Paulus tidak pernah ke Kota Kolose sebab jaraknya 160 km dari kota Efesus, tempat dimana Rasul Paulus mengajar selama kurang lebih 3 tahun dimana ia mengajar Sabda Tuhan setiap hari di Efesus (Kisah Para Rasul 19:10 & 20:38). Dalam surat Kolose tertulis bahwa ia mengajar selama 2 tahun tetapi ia tinggal 3 tahun lamanya di kota Efesus. Tema penting dari Surat Kolose berbicara tentang keutamaan Kristus yang ditekankan bagi Jemaat di Kolose karena ada tantangan dalam Iman Jemaat akan Gnostik, Sinkretisme dan Legalisme Yahudi di sekitar Kolose waktu itu. Oleh karena jarak antara Kota Kolose dengan Kota Efesus yang jauh, maka dapat dibayangkan untuk Epafras berangkat dari Kolose ke Efesus dengan berjalan kaki selama 8-10 hari. Ia bertemu dengan Rasul Paulus di Roma untuk belajar kebenaran Sabda Tuhan dan membawa konsep pengajaran-pengajaran yang menyimpang di kota Kolose dan melaporkan setiap peristiwa yang terjadi di kota Kolose kepada Rasul Paulus.
Oleh karena itu, kita akan memusatkan perhatian kita pada diri Epafras untuk kita ketahui teladan, pelajaran dan poin penting LOVE dan penjabarannya yang bisa diambil bagi kehidupan kita, yakni:
Lead (Memimpin)
(7) Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia, (8) Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh (Kolose 1:7-8)
Lead berbicara tentang menciptakan 2 hal yaitu inspirasi dan hasil. Di Lead By Serving (Serving Jesus Christ the King). Sebagai ilustrasi, pada tahun 1953 ada seorang bernama Hillary dari New Zealand yang bercita-cita mendaki puncak Gunung Everest. Singkat cerita bertemu dengan Tenzing seorang pemandu berkebangsaan Nepal yang berasal dari desa kumbu disekitar kaki Gunung Everest. Beberapa langkah sebelum sampai ke puncak, ia mempersilakan Hillary untuk menapakkan kakinya di puncak Everest. Setelah turun, reporter berdatangan dan mewawancarai Hillary, tidak banyak yang mewawancari Tenzing. Salah seorang reporter bertanya kepada Tenzing “mengapa bukan kamu yang menapaki puncak?” Tenzing menjawab “Impian Hillary ialah menaklukkan puncak tertinggi di dunia, impian saya adalah memberikan jalan untuk mereka sampai di titik puncak.”
Tenzing menyadari posisinya adalah bukan memimpin tetapi posisi secara fungsi ia adalah pelayan. “Leadership is not position is about function”. Pada diri Epafras, ia memimpin Jemaat Kolose mengasihi Kristus dan mengasihi satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan perintah baru Kristus yang diajarkan kepada Jemaat Kolose oleh Epafras.
Obey (Taat)
(7) Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia, (8) Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh (Kolose 1:7-8)
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku (Yohanes 14:15)
Obedience berbicara tentang kita mentaati perintah Tuhan Yesus karena kita mengasihi Dia, sebaliknya jika kita tidak mentaati perintah Tuhan, otomatis apakah kita mengasihi-Nya? tentu tidak. Ilustrasi yang sama juga mengingatkan kita bahwa Tenzing adalah pelayan yang rendah hati. Cerita dari Epafras pula tentang kasih pada Allah dan kasih pada sesama. Obedience juga tertuju bagi kita, maukah kita membayar harga mengikut Kristus?
Vision (Visi)
(12) Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah (Kolose 4:12)
Ada suatu kepedulian dalam hidup Epafras, suatu saat ia melihat Jemaat Kolose berdiri teguh dan dewasa dalam iman. Visi disini berbicara tentang masa depan, berbicara tentang suatu hal yang kita harapkan terjadi di depan. Epafras melihat ke depan ada yang bisa diubah melalui hidupnya dan berangkat ke Roma untuk memenuhi visinya. Milikilah visi menyenangkan hati Allah
Endurance (Daya Tahan)
(13) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis (Kolose 4:13)
(23) Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus (Filemon 1:23)
Pelayanan Epafras bukan saja di Kolose, tetapi juga di Laodikia dan Hierapolis. Epafras juga terlihat berjuang memenuhi visinya melalui hal-hal yang dilakukannya. Perjuangan ini sesungguhnya membutuhkan kesabaran, kegigihan dan ketekunan. Hal ini menjadi bagian penting dalam kehidupan kita baik di keluarga, komunitas, usaha dan organisasi lainnya.
Kita tidak tahu kapan Allah memanggil kita tetapi marilah kita merajut kisah sebagai sebuah Legacy. Kisah perjalanan hidup kita bersama dengan Tuhan, lakukanlah hal yang sederhana dengan kasih yang mampu merubah dunia.
Live your life to the fullest with His-story, to know Him and make Him known, change the world by loving God, loving one another, and die empty, Amen. (AHHP)