YESUS KRISTUS FONDASI HIDUP KITA

YESUS KRISTUS FONDASI HIDUP KITA 

Bacaan Setahun: 
2 Taw. 21-23, Mzm. 92 

“Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. (1Korintus 3:10-11)

Seorang arsitek atau ahli bangunan sangat tahu persis pentingnya fondasi yang kokoh.  Bangunan yang bagus dengan fondasi yang jelek lebih buruk daripada bangunan yang tidak berguna karena kondisi bangunan semacam itu sangat berbahaya. Stabilitas sebuah bangunan sangat bergantung pada fondasinya, demikian juga dengan stabilitas hidup manusia sangat tergantung kepada siapa kita meletakkan dasar hidup kita.

Bagi orang percaya seharusnya Yesus Kristus adalah satu-satunya fondasi atau dasar yang teguh dan di atas-Nya kita menyandarkan jiwa serta membangun hidup kita. Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib untuk menanggung dosa-dosa kita. Dengan demikian Ia mempersembahan kurban yang utuh, sempurna dan cukup untuk dosa-dosa seluruh dunia. Karya penebusan-Nya telah selesai dan karya keselamatan-Nya telah terlaksana. Kita tidak perlu menambahkan apa-apa lagi selain beriman kepada-Nya sampai akhir hidup kita. Jika kita melakukan usaha tambahan sama saja dengan kita meragukan kesempurnaan karya Kristus. Iman yang menyelamatkan adalah iman yang sepenuhnya bergantung pada Sang Juru Selamat. Rahasia kekuatan iman bukan terletak pada iman itu sendiri melainkan pada siapa iman itu ditujukan yaitu Yesus Kristus.

Tumpuan bagi orang percaya yang rendah hati dan memiliki keyakinan pada Yesus Kristus Sang Juru Selamat sebagai fondasi adalah bersandar penuh pada firman dan karya-Nya. Sebab setiap orang yang mendengar Firman-Nya dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Sehingga ketika hujan turun dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Setiap kita harus memutuskan di atas fondasi apa kita akan membangun kehidupan ini. Kiranya hanya salib Kristus dan firman-Nya saja yang menjadi dasar dan bahan dalam membangun kehidupan kita secara pribadi sampai kita mencapai garis akhir kehidupan kita. Sekali kelak iman kita akan diuji. Sebagaimana istri Lot dipilih untuk diselamatkan tetapi ia binasa. Ia sedang dalam perjalanan untuk selamat tetapi gagal mencapai garis akhir karena ia tidak membangun hidupnya di atas dasar Firman Allah, melainkan pada harta duniawi dan kenyamanan hidup. (RSN)

Questions:
1. Sudahkan kita menjadikan Yesus Kristus sebagai fondasi hidup kita?
2. Bagaimana kita menjadikan Yesus Kristus sebagai fondasi hidup kita?
Values:
Kesempurnaan karya Kristus sebagai fondasi adalah bersandar penuh pada firman dan karyaNya.

Kingdom’s Quotes:
Rahasia kekuatan iman bukan terletak pada iman itu sendiri melainkan pada siapa iman itu ditujukan yaitu Yesus Kristus.